The Heir Magic: Chp.3. Sihir Pertama
Erlia segera mengejar Luke, akan tetapi ia kalah cepat
dengan Luke, sehingga membuat Erlia tertinggal jauh di belakang Luke.
Berselang beberapa menit Erlia akhirnya dapat menemukan
Luke, tetapi seekor ular bertangan datang dan akan menyerang Luke, Lalu
Erlia mengucapkan mantra sihir.
"HASTAM DE LUMINE....!!!"
"""Aaaaakkkkkkkkhhhhhhh..."""
Sang Ular besar langsung binasa dan menghilang tanpa bekas.
"Bagaimana keadaan mu Luke...? Apakah kau baik-baik
saja?" Tanya Erlia.
"Ya aku baik-baik saja..." ucap Luke tak jujur.
"Baiklah ayo kita kembali ke rumah" Ajak
Erlia.
Luke dan Erlia kembali ke rumah.Dirumah ayah Erlia telah
menunggu mereka.
"Ini sudah larut malam, tidurlah dulu baru kita bicara
lagi esok, Luke kamar mu di lantai dua sebelah kamar Erlia. Jika ada yang kamu
butuhkan bicaralah kepadaku" kata ayah Erlia.
"Baiklah" segera menuju kamarnya.
Ketika Luke sudah dikamarnya, Erlia berbicara kepada Ayahnya
mengenai kejadian tadi.
"Sepertinya Organisasi abu-abu mulai menjalankan
rencana mereka, Erlia selalu awasi Luke dan jaga dia, Luke akan mulai sekolah
Lusa"
"Baik yah.. aku akan mengawasinya.... uaahhh... aku
tidur dulu ...." berlari menuju kekamarnya.
Kini tinggal ayah Erlia sendiri di keheningan.
"Swooooosshhh" Lingkaran dimensi manusia
terbuka, lalu keluar seseorang dengan jubah dan topengnya, mengajak Ayah Erlia
agar ikut dengannya. Mereka langsung pergi ke dimensi tersebut.
"Kruukk... kruuukkk...." suara burung hantu
menggema di kedalaman hutan. Tampak Luke sedang di kejar sang Ular Besar
bertangan.
"Sssssssssssssttt" desis sang ular
"Hah hah hah hah.." suara nafas luke
terengah-engah, karena sekuat tenaga melarikan diri.
Setelah beberapa lama suasana menjadi tenang dan tak
tampak lagi sang ular, Luke berhenti untuk mengatur nafasnya.
"Huuuuuuhh... haaaahhh"
"Huuuuuuhh... haaaaahhh"
Namun tiba-tiba keluar dari dalam tanah mulut sang ular
menganga, menjepit kakinya. Seketika badan Luke sudah hampir masuk kedalam
mulut sang ular.....
"Uakkkkhhhhh" Luke kesakitannn.
Suara Luke membangunkan Erlia, segera Erlia menuju kamar
Luke.
"Luke... Luke.... Kau tidak apa-apa..??" Erlia
membangunkan Luke,dan Luke terbangun.
"Hahh hahh hahh" luke keringatan...
"apakah aku bermimpi tadi" ucap Luke.
"Yaa... kau hanya bermimpi... tenanglah.. segera
tidur kembali, dan jangan lupa berdo'a luke, tidur yang nyenyak... besok ada
sesuatu yang harus kita kerjakan" Kata Erlia menenangkan.
Luke kembali tidur dan Erlia keluar dari kamar Luke dan
duduk di ruang tamu, berjaga-jaga bila Luke bermimpi buruk kembali.
Sinar mentari perlahan timbul membawa kehangatan dan
keceriaan dunia sihir.
Luke terbangun, lalu keluar kamar dan bertanya.
"Adakah kamar mandi disini..?"
"Ya... di belakang.." jawab Erlia.
Setelah dari kamar mandi, Luke diajak makan terlebih dahulu
oleh Erlia, dikarenakan mereka akan belajar Sihir dasar sebelum Luke bersekolah
besok. Setelah itu Luke dan Erlia sudah berada di sebuah tanah lapang.
"Baiklah Luke, aku kan mengajarimu sihir dasar, yaitu
menggerakan suatu benda dan mengontrolnya tanpa menyentuh benda tersebut, oke
perhatikan aku akan mengontrol batu itu, pertama pegang tongkat sihirmu..
konsentrasi lalu ucapkan DISPENSATA...!! " Ucap Erlia.
Lalu batu tersebut melayang mengikuti arah tangan Erlia.
"Waahhhh Hebatt hebatt.." kagum Luke
Lalu Luke Mencobanya Juga. Dia melihat sebuah batu dan mulai
mempraktekannya.
"DISPENSATA"
namu batu tersebut tak bergeming.
"Hmm... konsentrasi.... konsentrasi..,
DISPENSATA...!!"
Batupun melayang namun tak setabil.
"Yaaaaaahhh... berhasilll.." Luke
kegirangan.
Batu yang melayang, bergoyang-goyang dan terlempar ketika
luke kegirangan. Tiba-tiba batu tersebut terjatuh di balik pohon dekat tanah
lapang tersebut.
"Tukk"
"Aduhh... Kurang ajar..!! siapa yang melempar batu
ini" teriak seseorang.
|
|
Gabung dalam percakapan