The Heir Magic: Chp.5. Penduduk Longhem
Diperpustakaan... Luke dan Erlia mencari sebuah buku tentang
sihir dasar dan segala efeknya.
Satu buku, dua buku dibaca oleh Luke dan Erlia mengenai
penyebab Luke merasa kelelahan saat menggunakan sihir, namun mereka belum
menemukan jawabannya.
"Itu aneh sekali... di waktu aku dulu kecil untuk
pertama kalinya menggunakan sihir.. aku tidak merasa lelah sesaat telah
menggunakannya.." Ucap Erlia .
"Mungkin karena aku bukan berasal dari sini Er..?"
"Ehhhh... Itu bisa saja mungkin... kau kan tidak
memiliki batu kristal ditubuhmu... disini setiap bayi yang baru lahir akan
memiliki sebuah batu kristal yang berfungsi untuk menyimpan mana.. batu
tersebut akan datang sendiri dari pulau kristal kepada pemilik takdirnya..
kristal tersebut akan sendirinya terserap ke tubuh pemiliknya.."
"Begitukah... ? Berarti aku tak bisa menggunakan
sihir.." ucap Luke
"Bukann... bukan begitu.. bukannya kau tadi bisa
menerbangkan batu... ini hanya bermasalah di kapasitas mana yang kau miliki..
dirimu yang sekarang adalah orang biasa.. jadi bagaimana untuk mengubah
kapasitas mana ditubuhmu ya..? Terus mengapa ayahku menyuruh Luke latihan
sihir, ayah pasti memiliki sebuah rencana, hmmm.."
"Bagaima Er..?"
"Yasudah.. kau istirahat dulu.. sembari mengembalikan
staminamu... aku akan mencari sebuah buku."
"Oke... huuuaaahh.."
Di tempat lainn "Merapaleuaese"
"Fortis Zeauperes" ucap pria bertopeng..
BLAAAAAAARRRRR , sihir raja kegelapan membuat ledakan..
namun karena sihir dari sang raja kegelapan lebih besar.. sihir blok dari pria
bertopeng hanya mampu menahan sedikit dan ledakan memiliki dampak yang besar
bagi mereka.. sahingga Ayah Erlia dan orang bertopeng terhempas jauh dan
untungnya jatuh kesungai. Dan terbawa arus menuju muara Longhem.
Wussshh... hembusan angin menghilangkan asap ledakan.
"Hahaha... dimana mereka.. apakah mereka sudah menjadi
abu dan menghilang.. dasar manusia lemah"
Dimuara longhem "Angkat.. 1.. 2.. 3.. Angkat.. 1.. 2..
3.."
"Sepertinya mereka berdua tak sadarkan diri"
"Itu bagus bukann.. kita dapat dengan mudah mengambil
barang berharga mereka... haha.."
Setelah beberapa menit...
"Siall koku mereka tidak punya barang berharga... ayo
kita lempar kembali ke sungai"
"Tunggu... kita masih bisa mengambil mana mereka koku..
kita bawa saja ke nenek Dewa koku.."
"1.. 2.. 3.. angkat... 1.. 2.. 3.. bawa... bawa.."
|
|
Gabung dalam percakapan